Minggu, 17 Maret 2013

Renungan Malam

Assalamualaikum dan Selamat Malam dan Salam Sejahtera bagi kita semua

emm, wait a moment, kenapa ini malah berasa mau pidato kenegaraan gini hehehe *skip *kena timpuk *guling-guling menghindar
udah deh malah bercanda mulu ntar ga jadi nulis, ya emang sih nglucu ga lucu trus nulis ga penting tapi kan ...... tapi kan ....... *mata berkaca-kaca



o iya #fyi aja nih pembaca, kalo hari ini tuh hari jumat iya jumat tapi bagi saya ini hari jumat yang lain dari pada biasanya, kenapa? karena hari ini temanya tambah dan kurang (umur saya bertambah dan kesempatan hidup saya berkurang) *cari pencetan fast forward di remote control haha


jadi begini adik-adik *ini kenapa ga beres sih dari tadi *keburu lupa *oke sekip aja deh

diawali pada hari kamis malam, iya malam jumat pon tepatnya, ba'da shalat Isya' entah saya kesambet apa saya tumben banget pengen merefleksi diri buat merenung, sempat sih sejenak keluar melakukan hobi yaitu menikmati hening dan gelapnya malam, entah saya sangat menikmati saat seperti itu ditambah lagi gerimis rintik yang menemani, that's so comfortable moment.Dan saya pun kembali masuk ke kandang (kamar.red), setelah berbaring dimulailah semua itu *back sound horor

*beberapa detik tepar
entah pikiran ini mulai menerawang jauh, iya jauh sekali ke awang-awang tentang kejadian (yang masih dapat diingat) selama setahun belakangan, disitu mulailah saya merenung dan menyadari betapa tidak baiknya saya, entah definisi baik sendiri itu bagaimana sebenarnya tapi bagi saya, saya benar-benar belum baik.

Saya merasa ada yang salah dengan diri saya, saya merasa belum menemukan jatidiri saya, siapa saya bahkan. Terkadangpun saya merasa bahwa diri saya bingung dengan apa yang saya lakukan, terkadang saya tidak menyadari apa yang telah diperbuat.

Entah terkadang saya berpikir apa tujuan hidup saya?mengapa saya hidup?dan bagaimana saya dapat tetap hidup?pertanyaan yang terus berkecamuk dalam diri ini. Sebenarnya pun saya merasa seperti seonggok daging yang tidak memiliki arah dan tujuan yang hanya mengandalkan angin berhembus,disitulah dia berada dan terus bergerak dan pada akhirnya berhenti dikala angin berhenti berhembus. Akankah akan terus demikian?tentu tidak, ya jelaslah tidak dan berharap tidak *nggluntung-ngluntung*

Saya juga terkadang merasa jikalau saya terlalu 'sepaneng'  dengan hidup saya, dan konyolnya saya terlalu fokus kepada satu kata yang bernama cinta #nah. Cinta, wanita, dan kebahagiaan itu mungkin yang terlintas dalam benak, memang sebenarnya suatu saat kita pun akan merasakannya, tapi sadarkah ketika belum saatnya maka yang ada hanya 'gubuk derita'? *nah lagu*

Saya merasa jika saat ini memang saya belum diperkenankan berjumpa dengan pujaan hati kelak (nah engga tau deh uda sempet ketemu apa belon), saya merasa juga selalu mendapatkan pelajaran yang berharga bahkan terkadang ibarat 'tertampar' dengan kerasnya. Tetapi layaknya prajurit perang, saya malah terus mencari, mencari dan terus mencari hingga pada saat kemenangan pun tiba, bahkan hingga titik darah penghabisan, tanpa berpikir, dan bahkan yang sudah sudahpun terabaikan begitu saja tanpa diambil hikmahnya. Hingga malam itupun saya merasa bahwa saya terlalu 'freak' untuk hal ini, saya merasa seperti keledai yang terjatuh pada lubang yang sama.

Dan akhirnyapun saya mencoba mengingat apa saja yang telah 'cinta' berikan kepada saya, kebahagiaan?penderitaan?penyiksaaan?pembantaian? #lohsadisamatbang jawabannya pun bak pertanyaan retoris.

Akankankah saya akan terus seperti ini? akankah akan terus lekat dengan penilaian orang bahwa saya itu 'galauers'? biarkan waktu yang menjawab dan pada saatnya nanti biarkan saya sejenak berpacu dalam kenangan masa lalu dan tertawa kecil ketika mengingatnya, betapa konyolnya diri ini, betapa ambisiusnya diri ini, iya suatu saat nanti.

<Sebuah Secuil Kisah Di malam yang Sunyi>
<Kamis Malam (Malam Jumat) , 14 Maret 2013>
<Posting Telat>
<Harusnya Terpublikasi kemarin hari Jumat 15 Maret 2013>


~ THE END ~
~ FIN ~
~ ΤΕΛΟΣ ~
~ SELESAI ~
~ RAMPUNG ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar